Umm...hal yang menarik untuk membicarakan gempa, terutama di Indonesia yang sering terjadi gempa-posisi Indonesia yang di apit dua benua besar menjadikannya rawan akan Gempa-
banyak skali kabar dan kutipa yang bermunculan setelah gempa terjadi. Para pakar kebumian, Badan Meteorologi dan Geofisika, para geologist..buanyak banget yang menyampaikan sebab kejadian gempa menurut teori2 sesuai dg keilmuan mereka...-sehingga aku rasa itu masyarakat sudah cukup ter-edukasi untuk itu-
Tapi, ada hal yang kita lupa..bahwa sesungguhnya...sebagai manusia yang beragama dan bertuhan, kita lalai akan siapa Pencipta alam semesta ini. Seringkali, kita menganggap cukup ketika itu mampu didasarkan pada teori2 yang notabene buatan manusia- tumbukan lempang lah, gunung berapi yang aktif lah dll-
tapi pernahkah kita melihatnya dari perspektif yang lain? pernahkah menyadari bahwa seluruh benda di bumi ini adalah maklhuk Allah? semua tunduk akan perintah-Nya...setiap kejadian di muka bumi, tidak ada yang luput dari keMaha TahuanNya...semua sudah dituliskan di Lauh Mahfuz, dan ditentukan olehNya-tidak ada yang kebetulan di dunia ini-
ada sebuah crita di Jaman Kekhalifahan Umar bin Khatab ra. yang bisa dijadikan contoh bahwa bagaimana menyikapi setiap kejadian jangan hanya berdasar logika semata...
seperti telah kita ketahui bahwa Umar bin Khatab ra. merupakan kulafaur rasyidin setelah Abu Bakar yang mulia. Umar dikenal sebagai sosok yang keras, kokoh pendirian dan sangat tegas, namun tidak hanya itu...beliau juga dilengkapi sifat yang mulia, dan rendah hati. Dalam mengemban amanah untuk memimpin umat, beliau amat sungguh2...bahkan pernah dikisahkan beliau pernah menyelinap malam, menyamar sebagai seorang biasa..berjalan mengelilingi negri untuk melihat keadaan kaumnya.
Hingga tiba ia di sebuah rumah yang disana ada seorang ibu yang sedang mencoba menenangkan anaknya yang terus menerus menangis karena lapar...beliau pun menghampiri, dan menanyakan keadaan si anak..si ibu pun menyampaikan bahwa anaknya menangis karena lapar, dan mereka adalah orang yang miskin sehingga tidak setiap hari mereka sanggup makan dengan kenyang...
Si Ibu rupanya melanjutkan kisahnya dengan mengeluh bahwa pemimpinnya -Khalifah Umar ra.- kurang peduli terhadap rakyatnya...ia sempat menyumpah2 pemimpinnya tersebut.
Baginda Umar pun terharu melihat kejadian ini, namun beliau menahan diri..beliau beristighfar pada Allah...beliau sempat terhenyak mendengar keluhan barusan.
Segera tanpa pikir panjang, beliau menuju ke gudang negara..mengambil beberapa karung makanan, memikulnya sendiri...langsung untuk diberikan kepada ibu itu..lelah dan letih dtambah peluh yang bercucuran seolah diabaikan olehnya, dan ketika karung makanan yang dipanggulnya telah ia berikan ke ibu itu...si Ibu itu tak berhenti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah dan terimakasih kepada si lelaki itu..tapi sambil masih menyumpah2 sang khalifah, namun Umar ra. hanya tersenyum mendengar keluhan si Ibu.
tak dinyana, ketika itu suami sang Ibu muncul dari balik gubug nya...dan ia pun segera mengenali sang khalifah...seketika itu juga si Ibu memohon maaf atas apa yang telah di ucapkannya tadi..namun sang khalifah justru mengucapkan terima kasih atas ucapan nya..hal itu dianggap beliau sebagai teguran dari Allah..
kisah tersebut sungguh menggambarkan Umar bin Khatab ra. merupakan pribadi yang memiliki akhlak mulia, keadilan di junjungnya dengan benar.. kisah lainnya mengenai beliau adalah,
Suatu hari ketika sedang berjalan, tiba-tiba Umar ra. merasakan ada guncangan gempa...seketika itu juga beliau berjongkok dan meletakkan tangannya di atas tanah sambil berkata,"wahai bumi...belum waktunya..belum waktunya! apakah engkau melihat ketidak adilan selama kepemimpinanku? apakah engkau melihat aku tidak adil dalam mengurusi rakyatku? apakah engkau melihat aku bermain-main dengan amanah Allah yang diberikan padaku? sungguh, belum waktunya..belum waktunya!"
tidak menunggu waktu lama...bumi lalu terdiam..tidak bergoncang lagi..Subhanallah...
Allah anugrahkan karamah bagi hambaNya yang bertakwa...hamba Nya yang takut pada Nya, hambaNya yang tunduk pada Nya..dan bumi pun bahkan langsung terdiam.
Karena beliau, Umar ra., percaya bahwa semua makhluk di jagat raya adalah milik Allah, dan semua tunduk kepada Allah...
kisah di atas mungkin hendak Allah jadikan sebagai tanda bahwa bagi hambaNya yang bertakwa ada anugrah yang besar..bagi pemimpin yang bersungguh-sungguh dan amanah, serta rakyat yang bertakwa..Allah janjikan membukakan seluas-luasnyanya pintu-pintu rejeki dari bumi dan langit..dan Allah jauhkan segala bencana dari mereka.
Lantas, ketika makin sering gempa, makin sering bencana di Indonesia...cukupkah kita yang sekarang ini hanya bergantung dari ucapan Badan Meteorologi dan Geofisika semata? cukup dari komentar ahli kebumian? pada geologist berpengalaman? sudah cukupkah?
silahkan untuk direnungkan...
wallahu a'lam bishowab.
banyak skali kabar dan kutipa yang bermunculan setelah gempa terjadi. Para pakar kebumian, Badan Meteorologi dan Geofisika, para geologist..buanyak banget yang menyampaikan sebab kejadian gempa menurut teori2 sesuai dg keilmuan mereka...-sehingga aku rasa itu masyarakat sudah cukup ter-edukasi untuk itu-
Tapi, ada hal yang kita lupa..bahwa sesungguhnya...sebagai manusia yang beragama dan bertuhan, kita lalai akan siapa Pencipta alam semesta ini. Seringkali, kita menganggap cukup ketika itu mampu didasarkan pada teori2 yang notabene buatan manusia- tumbukan lempang lah, gunung berapi yang aktif lah dll-
tapi pernahkah kita melihatnya dari perspektif yang lain? pernahkah menyadari bahwa seluruh benda di bumi ini adalah maklhuk Allah? semua tunduk akan perintah-Nya...setiap kejadian di muka bumi, tidak ada yang luput dari keMaha TahuanNya...semua sudah dituliskan di Lauh Mahfuz, dan ditentukan olehNya-tidak ada yang kebetulan di dunia ini-
ada sebuah crita di Jaman Kekhalifahan Umar bin Khatab ra. yang bisa dijadikan contoh bahwa bagaimana menyikapi setiap kejadian jangan hanya berdasar logika semata...
seperti telah kita ketahui bahwa Umar bin Khatab ra. merupakan kulafaur rasyidin setelah Abu Bakar yang mulia. Umar dikenal sebagai sosok yang keras, kokoh pendirian dan sangat tegas, namun tidak hanya itu...beliau juga dilengkapi sifat yang mulia, dan rendah hati. Dalam mengemban amanah untuk memimpin umat, beliau amat sungguh2...bahkan pernah dikisahkan beliau pernah menyelinap malam, menyamar sebagai seorang biasa..berjalan mengelilingi negri untuk melihat keadaan kaumnya.
Hingga tiba ia di sebuah rumah yang disana ada seorang ibu yang sedang mencoba menenangkan anaknya yang terus menerus menangis karena lapar...beliau pun menghampiri, dan menanyakan keadaan si anak..si ibu pun menyampaikan bahwa anaknya menangis karena lapar, dan mereka adalah orang yang miskin sehingga tidak setiap hari mereka sanggup makan dengan kenyang...
Si Ibu rupanya melanjutkan kisahnya dengan mengeluh bahwa pemimpinnya -Khalifah Umar ra.- kurang peduli terhadap rakyatnya...ia sempat menyumpah2 pemimpinnya tersebut.
Baginda Umar pun terharu melihat kejadian ini, namun beliau menahan diri..beliau beristighfar pada Allah...beliau sempat terhenyak mendengar keluhan barusan.
Segera tanpa pikir panjang, beliau menuju ke gudang negara..mengambil beberapa karung makanan, memikulnya sendiri...langsung untuk diberikan kepada ibu itu..lelah dan letih dtambah peluh yang bercucuran seolah diabaikan olehnya, dan ketika karung makanan yang dipanggulnya telah ia berikan ke ibu itu...si Ibu itu tak berhenti-hentinya mengucapkan syukur kepada Allah dan terimakasih kepada si lelaki itu..tapi sambil masih menyumpah2 sang khalifah, namun Umar ra. hanya tersenyum mendengar keluhan si Ibu.
tak dinyana, ketika itu suami sang Ibu muncul dari balik gubug nya...dan ia pun segera mengenali sang khalifah...seketika itu juga si Ibu memohon maaf atas apa yang telah di ucapkannya tadi..namun sang khalifah justru mengucapkan terima kasih atas ucapan nya..hal itu dianggap beliau sebagai teguran dari Allah..
kisah tersebut sungguh menggambarkan Umar bin Khatab ra. merupakan pribadi yang memiliki akhlak mulia, keadilan di junjungnya dengan benar.. kisah lainnya mengenai beliau adalah,
Suatu hari ketika sedang berjalan, tiba-tiba Umar ra. merasakan ada guncangan gempa...seketika itu juga beliau berjongkok dan meletakkan tangannya di atas tanah sambil berkata,"wahai bumi...belum waktunya..belum waktunya! apakah engkau melihat ketidak adilan selama kepemimpinanku? apakah engkau melihat aku tidak adil dalam mengurusi rakyatku? apakah engkau melihat aku bermain-main dengan amanah Allah yang diberikan padaku? sungguh, belum waktunya..belum waktunya!"
tidak menunggu waktu lama...bumi lalu terdiam..tidak bergoncang lagi..Subhanallah...
Allah anugrahkan karamah bagi hambaNya yang bertakwa...hamba Nya yang takut pada Nya, hambaNya yang tunduk pada Nya..dan bumi pun bahkan langsung terdiam.
Karena beliau, Umar ra., percaya bahwa semua makhluk di jagat raya adalah milik Allah, dan semua tunduk kepada Allah...
kisah di atas mungkin hendak Allah jadikan sebagai tanda bahwa bagi hambaNya yang bertakwa ada anugrah yang besar..bagi pemimpin yang bersungguh-sungguh dan amanah, serta rakyat yang bertakwa..Allah janjikan membukakan seluas-luasnyanya pintu-pintu rejeki dari bumi dan langit..dan Allah jauhkan segala bencana dari mereka.
Lantas, ketika makin sering gempa, makin sering bencana di Indonesia...cukupkah kita yang sekarang ini hanya bergantung dari ucapan Badan Meteorologi dan Geofisika semata? cukup dari komentar ahli kebumian? pada geologist berpengalaman? sudah cukupkah?
silahkan untuk direnungkan...
wallahu a'lam bishowab.
2 komentar:
terimakasih banyak Bung Giffy sudah mengingatkan..
Iya ya, makin hari makin banyak aja bencana nih,,harus makin banyak introspeksi nih..Moga2 kita termasuk org yg selamat yah Bung
Btw, rambutnya masi rontok ga bung setelah gempa? :p
*ngaciiiir
Akhirnya tulisanmu ada yang berbobot juga...kirain bakal 'gak penting' semua..hehe
Moga2 gak hanya direnungkan aja,, tapi diresapi n ditindaklanjuti trus keliatan gtu hasil tindaklanjutnya...gak cuma kata2, "baik. akan kami tindak lanjuti.." kaya di kantor polisi gtu..
Posting Komentar